Vitamin D3 memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satu manfaat utamanya adalah untuk memperkuat jaringan sel yang ada di dalam tulang, sehingga bisa mencegah penyakit osteoporosis. Selain itu, vitamin D3 juga dapat memperbaiki mood, mengendalikan gula darah, mencegah serangan jantung, mengatasi darah tinggi, bahkan mencegah kanker.
Vitamin D3 pun sangat mudah untuk ditemui. Salah satunya dari sinar matahari. Dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi, dapat membantu tubuh untuk mendapatkan vitamin D3 yang cukup. Makanan seperti daging ikan, hati sapi, dan telur juga mengandung vitamin D3 yang sangat diperlukan oleh tubuh, khususnya ketika dalam masa diet.
Dosis vitamin D3 yang disarankan
Pada umumnya, vitamin D3 menggunakan satuan IU sebagai penakar dosisinya. IU (International Unit) adalah satuan yang menunjukkan jumlah kandungan vitamin D3. Selain itu, ada juga satuan lain yaitu mikrogram (μg) yang digunakan sebelum IU. Menurut perhitungannya, 1 μg sama dengan 40 IU. Pemilihan dosis vitamin harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang diderita. Setiap orang membutuhkan takaran dosis yang berbeda yang bisa dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa takaran dosis vitamin D3 berdasarkan usia dan penyakit tertentu. Perlu dicatat bahwa informasi dosis di bawah ini bukanlah acuan, karena itu selalu konsultasikan pada dokter untuk kejelasan dan keamanannya.
Tujuan | Usia | Dosis | |
Dewasa | Defisiensi vitamin D3 | 19-70 tahun | 600 IU/hari |
Osteoporosis | >50 tahun | 800 – 1000 IU/hari | |
Hipoparatiroid | 50.000 – 200.000 IU/hari | ||
Hipofosfatemia | 10.000 – 60.000 IU/hari | ||
Rakitis | 12.000 – 500.000 IU /hari | ||
Anak-anak | Hipofosfatemia | 40.000 – 80.000 IU /hari | |
Rakitis | 12.000-500.000 IU/hari |
Selain untuk mencegah dan mengobati penyakit tertentu, vitamin D3 dapat dijadikan suplemen harian yang dapat menjaga kesehatan tulang agar tetap kuat dan optimal. Dengan kata lain, vitamin D3 sangat aman untuk dikonsumsi setiap hari sebagai pendamping makanan. Berikut batas asupan vitamin D3 jika dilihat sebagai pelengkap kebutuhan setiap hari.
Usia | Dosis |
0-6 bulan | 1000 IU/hari |
7-12 bulan | 1500 IU/hari |
1-3 tahun | 2500 IU/hari |
4-8 tahun | 3000 IU/hari |
>9 tahun | 4000 IU/hari |
Kontraindikasi
Indikasi dan kontraindikasi adalah dua hal berlawanan yang harus ditulis pada informasi obat, atau lebih baiknya langsung dikonsultasikan dengan dokter. Indikasi adalah kondisi dimana pasien dianjurkan untuk mengonsumsi suatu obat. Sedangkan kontraindikasi adalah kebalikannya, dimana pasien tidak dianjurkan dan tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi suatu obat.
Dalam hal ini, vitamin D3 yang dikonsumsi oleh penderita penyakit tertentu menimbulkan kontraindikasi yang tergantung pada kondisi dan keadaan tubuh setiap pasien. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi mengenai dosis dan takaran yang tepat. Tidak hanya untuk vitamin D3 saja, semua obat, vitamin, dan suplemen pun harus memerhatikan resep dokter. Berikut beberapa kontraindikasi dari vitamin D3 yang memerlukan perhatian dan pengawasan dokter.
- Pasien yang memiliki alergi pada makanan atau obat-obatan tertentu.
- Pasien yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, batu ginjal, dan autoimun.
- Pasien yang sedang memiliki ganggunan hati, jantung, paru-paru, kulit, tiroid, dan lambung.
- Pasien yang memiliki gejala overdosis.
Bentuk Vitamin D3
Selain sinar matahari gratis, vitamin D3 tersedia dalam beberapa bentuk seperti dibawah ini:
- Larutan
- Tablet
- Tablet kunyah
- Kapsul berisi bubuk
- Kapsul berisi cairan
Vitamin D3 adalah bagian dari nutrisi yang sangat penting bagi tubuh dan sangat berguna untuk menormalkan fungsi organ yang terganggu atau bermasalah. Mengonsumsi vitamin D3 setiap hari sangat direkomendasikan, namun berkonsultasi dengan dokter akan sangat membantu untuk mendapatkan dosis yang tepat, khususnya bagi penderita penyakit tertentu.