Jumlah tulang lunak hendak menurun bersamaan bertambahnya umur. Tulang-tulang dalam badan pula mulai menua serta jadi rapuh bersamaan bertambahnya umur. Gimana pengertian proses pembentukan tulang? Apa yang wajib Kamu jalani buat melindungi tulang Kamu senantiasa kokoh apalagi dikala Kamu merambah umur tua?
Proses Pembentukan Tulang
Proses pembuatan tulang diucap pula dengan osteogenesis ataupun osifikasi. Proses osifikasi terjalin sebab kedudukan sel pembuat tulang yang diucap sel osteoblas. Sel osteoblastik, terdapat pula osteosit ataupun sel tulang matang serta sel osteoklastik yang berperan memecah serta meresap kembali tulang yang rusak. Osifikasi ataupun proses pembuatan tulang sendiri dibagi jadi 2 tipe, ialah osifikasi intramembran serta osifikasi endokondral.
Osifikasi Intramembran
Proses pembuatan tulang ini tidak sering terjalin, sebab pembuatan tulang intramembran cuma terjalin pada tulang pipih tengkorak, semacam parietal, sebagian tulang rahang serta sebagian tulang temporal. proses ini setelah itu ditaruh di antara 2 membran berserat.
Sayangnya, proses pembuatan ini membuat tulang gampang keropos terhadap tulang yang diproses oleh tipe pembuatan lain. Terdapat 4 sesi dalam proses pembuatan tulang semacam osifikasi intramembran. Ini tercantum:
1. Pembentukan pusat osifikasi
Pada fase pembuatan pusat osifikasi, sel punca mesenkim berdiferensiasi jadi sel osteoblastik, yang berikutnya hendak membentuk pusat osifikasi.
2. Pembentukan matriks
Pada fase ini, sel osteoblastik menciptakan serat berbentuk protein yang membentuk osteoid ataupun matriks tulang, setelah itu osteoid hendak bercampur dengan kalsium membentuk tulang Kalsium Kalsium inilah yang hendak diserap tulang sel osteoblas yang berganti jadi osteosit.
3. Periosteum dan tekstur
Pada langkah berikutnya, osteoid hendak ditempatkan secara acak di dekat pembuluh darah terus menerus, setelah itu struktur yang diucap trabekula hendak tercipta di dekat pembuluh darah serta hendak ditemui pori- pori di posisi pembuluh darah. Dari mari, tipe tulang cancellous tercipta. Darah yang terletak di luar tulang cancellous jadi padat serta berganti wujud membentuk periosteum.
4. Pembentukan tulang
Pada fase ini terjalin proses pembuatan tulang keras dengan tipe osifikasi intramembran. Proses ini terjalin kala trabekula menebal di tulang cancellous serta sel- sel osteoblas di sekitarnya terus membentuk osteoid. Selaku hasil dari proses ini, osteoid membeku buat membentuk tulang keras di dekat tulang cancellous. Sepanjang sesi ini, sumsum tulang merah hendak timbul di posisi pembuluh darah di rongga spons.
Ini merupakan 4 proses osifikasi intramembran jenis osifikasi Setelah itu terdapat proses osifikasi lain dengan jenis osifikasi endokondral.
Osifikasi Endokhondral
Materi pelatihan Seer National Cancer Institute menarangkan kalau proses pembuatan tulang dengan tipe osifikasi endokhondral merupakan mengambil alih model tulang rawan dengan tulang biasa. Proses ini umumnya terjalin pada tulang panjang semacam tulang kaki.
Sebagian besar tulang dalam kerangka manusia dibangun oleh proses osifikasi endokondral. Oleh sebab itu, tulang yang lewat proses pembuatan ini diucap pula tulang endokhondral. Dalam prosesnya, tulang tercipta dari pola tulang hialin lunak.
Perikondrium yang mengelilingi kartilago hialin disusupi dengan pembuluh darah serta osteoblas sepanjang 3 bulan sehabis pembuahan, serta sel-sel osteoblas setelah itu membentuk kerah tulang dari tulang keras di dekat batang.
Pada dikala yang sama, tulang rawan di tengah batang lama-lama mulai sirna. Osteoblas setelah itu merambah kartilago yang sirna serta menggantikannya dengan tulang cancellous, membentuk pusat osifikasi primer dari proses ini yang hendak bersinambung ke ujung tulang.
Sehabis tulang kanselus tercipta di batang, sel-sel osteoklas menghancurkan tulang yang baru tercipta buat membuka rongga meduler. Berikut didasar ini langkah-langkahnya:
1. Pembentukan kerah periosteal
Awal, periosteum tercipta di dekat tulang rawan hialin. Pada titik ini, sel-sel osteogenik pula berdiferensiasi jadi osteoblas yang menghasilkan cairan berserat semacam protein di luar tulang rawan yang diucap osteoid, dari mana kerah tulang tercipta di bagian luar tulang rawan.
2. Pembentukan rongga
Sehabis pembuatan tulang leher, tulang rawan yang jadi pusatnya hendak hadapi proses pembuatan ataupun pengerasan tulang. Tulang rawan yang jadi pusat diucap pula selaku pusat utama osifikasi. Proses pengerasan tulang yang terjalin hendak membuat bagian dalam tulang rawan kedap terhadap difusi nutrisi. Dampaknya, bagian dalam tulang rawan hendak memburuk serta rongga hendak mulai tercipta.
3. Invasi Vaskular
Pada fase ini, pembuluh darah yang terletak di periosteum hendak melewati tulang keras tulang leher, sehingga pembuluh darah ini pula hendak masuk ke rongga kartilago yang diketahui dengan foramen nutrisi. nutrisi semacam limfatik, osteoblas, saraf, nutrisi, serta osteoklas pula bisa masuk lewat foramen. Tulang rawan yang tersisa pada sesi ini hendak dipecah oleh osteoblas serta osteoklas buat melenyapkan tulang kanselus ataupun bentang.
4. Memanjang
Sumbu tulang memanjang selaku osteoklas, pembuluh darah serta osteosit melanda tulang buat membentuk rongga meduler Pada titik ini batang pula lama- lama memanjang sepanjang proses pertumbuhan embrio. Setelah itu pembuluh darah tumbuh jadi tulang rawan hialin di ujung (epifisis) tulang panjang buat membentuk pusat osifikasi sekunder.
5. Osifikasi epifisis
Fase ini mirip dengan invasi vaskular, hanya saja proses ini membentuk tulang kanselus, bukan tulang keras.Dari proses ini, lempeng epifisis dan tulang rawan artikular tetap dari model asli tulang rawan hialin.
Melalui langkah-langkah di atas, proses pembentukan tulang dimulai dengan jenis osifikasi endokondral. Namun, selain memahami proses pembentukan tulang, perlu juga diketahui bagaimana proses pertumbuhan yang terjadi pada manusia. pembentukan tulang terjadi pada setiap janin yang dibuahi.
Tulang akan terus tumbuh dan berkembang sejak masa bayi hingga dewasa awal atau sekitar usia 20 tahun. kerusakan seperti patah tulang.